Profil Chef Seksi Winnie



Ia seorang ”chef yang seksi banget”. Seniman kuliner yang memasak dengan ”passion”, sepenuh jiwa dan rasa, dan enak tentu saja.

Itu setidaknya prinsip chef Winnie Dwi Gandini Kusuma Wardhani atau Winnie Giwangkara (33). Wajah chef seksi yang memperdalam ilmu memasak di William Angliss Hospitality College Melbourne, Australia, itu sering muncul di televisi pada acara kuliner.

Kami bertemu Selasa  siang di Bistro Baron, Plaza Indonesia, Jakarta. Ini tempat santap ala Perancis milik Anna Bambang atau Anna Mathovani, biduan kondang era 1960-1970-an itu. Para chef di resto itu menyapa akrab Winnie. Maklum, perempuan kelahiran Jakarta 1978 itu pernah menjadi Chef de Partie atau supervisor yang bertanggung jawab dalam urusan kualitas rasa di situ.

Winnie bercerita tentang makanan enak dan bagaimana emosinya terlibat dalam penyiapannya. Memasak bagi Winnie harus dilakukan dengan passion, dengan sukacita, dengan

segenap jiwa dan rasa. Hasil olahan yang kemudian terhidang di meja adalah persembahan terbaik dari sang chef bagi penyantap. Saat masakan terhidang di depan tamu, menjadi detik-detik dramatik bagi Winnie.

”Aku suka liatin mimik orang saat pertama kali merasakan masakanku. Apakah ia suka atau tidak. Ketika wajah memperlihatkan rasa puas, itu menjadi bayaran paling berharga bagiku. Dan itu tak bisa dibeli dengan uang,” kata Winnie yang pernah menjadi Chef de Partie di Sofitel Hotel, Melbourne, Australia, itu.

Di dalam proses memasak, kata Winnie, ada semacam komunikasi rasa antara chef sebagai kreator rasa dan penyantap, siapa pun mereka. ”Setiap orang yang menikmati makanan kita pasti bisa merasakan perasaan kita saat kita memasak. Makanya setiap create sesuatu, aku selalu lakukan dengan hati, dengan perasaan,” tutur Winnie.

Ketika tampil memasak di depan kamera televisi sekalipun, Winnie melakukannya dengan kesungguhan hati, bukan berakting. Lewat televisi ia ingin menyebar ide tentang rasa, tentang seni memasak kepada publik yang lebih luas. Meski penonton tidak merasakan secara langsung, ia percaya mereka akan ikut menikmatinya.

Buka katering

Winnie berasal dari keluarga besar trah Kartasasmita. Adapun neneknya berasal dari Solo. Di memori lidahnya masih tersimpan rasa opor ayam masakan eyang putrinya yang katanya sangat enak. Kenangan akan opor ayam eyang itu menjadi salah satu hal yang mendorongnya untuk gemar memasak.

”Dari kecil aku sudah suka masak, suka bereksperimen di dapur. Masakan pertamaku taoge goreng. Itu waktu aku kelas lima SD. Segala macam bumbu aku masukin. Aku namain taoge Etiopia karena item. Tapi ibu dan bapakku ikut makan dan harus bilang enak ha-ha...”kata Winnie yang kini ibu dari dua anak itu.

Kisah taoge goreng merupakan langkah awal Winnie di jagat rasa dan masak memasak. Langkah-langkah hidup Winnie selanjutnya selalu dekat dengan urusan masak dan makan enak. Ketika sekolah setingkat SMP-SMA di Belgia, Winnie vsudah belajar mandiri, termasuk urusan masak.

Foto Seksi Chef Winnie



Suatu kali ketika tengah ngopi di sebuah kafe di Belgia bersama kerabatnya, ia tergagas untuk membuka kafe di Jakarta. Gagasan itu terwujud dengan berdirinya Kaferoti Cafe & Resto di Jakarta. Ia memang hanya pencetus ide dan konsep, sedangkan usaha kafe dijalankan orangtuanya. Ketika pulang ke Jakarta, Winnie menjadi direktur F&B (food and beverage) merangkap humas kafe yang berlokasi di Plaza Senayan itu.

Ia mengaku tak bisa tinggal diam. Ketika menikah dengan Argi Giwangkara pada tahun 1999 dan pindah mukim di Melbourne, kegemaran memasak itu menjadi penghidupan. Ia membuka usaha katering untuk mahasiswa Indonesia di Melbourne.

”Aku bikinin semur, empal, dan opor-oporan. Kami belum punya mobil. Katering aku anter sendiri nenteng-nenteng tas naik kendaraan umum...” Dari hasil katering itu Winnie mampu membeli mobil. Kendaraan itu kemudian digunakan untuk mengantar katering ke pelanggan.

Makna dapur

Ibu Winnie rupanya sangat memerhatikan hobi dan tabiat anaknya. Diam-diam sang ibu yang sengaja datang dari Jakarta menyodorkan formulir pendaftaran ke sekolah masak William Angliss Hospitality College Melbourne. ”Aku sempat bimbang juga. Selama ini masak bagiku kan cuma main-main,” kata Winnie yang akhirnya belajar ilmu masak dari lembaga pendidikan.

Oleh sekolahnya ia dikirim bekerja di Sofitel Hotel Melbourne. ”Di Sofitel aku benar-benar digembleng mulai ngupas kentang sampai bawang bombay sampai aku menangis.”

Gemblengan itu mengantarkan Winne menjadi Chef de Partie dan kemudian meningkat menjadi supervisi senior. Setelah dua tahun bekerja di Sofitel, ia bekerja sebagai Chef de Partie di Conrad City Hotel dan kemudian Park Hyatt Hotel, Melbourne.

Pulang ke Jakarta tahun 2006, Winnie membuka usaha katering Mr Crab Seafood & Grill Catering Service. Bersama rekan-rekannya, ia juga membuat katering Chez yang kemudian berubah menjadi Chef’s Made. Usaha ini berkonsep gourmet atau ada yang menyebutnya sebagai haute cuisine yang intinya adalah makan enak. Ia, misalnya, dengan tim chef-nya merancang hidangan untuk pesta dengan konsep tematis.

”Aku pernah bikin tema carnival pada pesta perkawinan. Ada hotdog, barbeque, kebab, candy floss (arum manis), popcorn... Jadi aneh kan, kawinan ada gitu...”

Dapur telah menjadi panggung kehidupan Winnie. Sewaktu berada di dapur Bistro Baron, Winnie terlihat riang seperti anak-anak bermain di halaman. Dari dapur ia menikmati hidup lewat berbagi nikmatnya masakan dengan orang lain. Dan dengan memasak ia memaknai hidup. ”Aku tidak ingin melihat orang kecewa,” katanya.
  • Nama: Winnie Dwi Gandini Kusuma Wardhani • Lahir: Jakarta, 15 Februari 1978 
  • Suami: Argi Giwangkara 
  • Anak: - Syndhika Ganiya Ratnaningrum (10)- Abhista Gandewa (9) 
  • Pendidikan: - London School Of Fashion, London, Bournemouth Art College England, 1996-1999.- William Angliss Hospitality College, Melbourne, Australia. 
  • Pengalaman:- Kaferoti CafĂ© & Resto (pemilik, Direktur F & B Director, Humas).- Sofitel Hotel, Melbourne, Australia, sebagai Chef de Partie (CDP). - Conrad City Hotel Melbourne, CDP. - Park Hyatt Hotel Melbourne, CDP (fine dining).- The Cuckoo Restaurant Mt Dandenong Victoria Australia (German Bistro), CDP.- MR Crab Seafood & Grill Catering Service, pemilik. - Cangkir Kopi sebagai trainer, konsultan, Pioneer Chef.- Bistro Baron Jakarta

Mengenal Lebih Jauh Chef Rinrin marinka

Maria Irene Susanto (lahir di Jakarta, 22 Maret 1980; umur 34 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggung Rinrin Marinka adalah seorang koki selebriti Indonesia yang berwajah eksotis dan seksi di setiap penampilannya.  Kami akan tampilkan gambar foto seksi dari Selebriti Chef Rinrin marinka untuk anda pembaca setia blog kami. Silahkan nikmati foto seksi yang telah kami tampilkan :




Pendidikan :

  • SD - SMP Gandhi International School, Jakarta
  • SMA Pelita Harapan, KarawaciTangerang
  • Completed Art & Design KVB Institute College Certificate IV SydneyAustralia (1998-1999)
  • Attending Visual Comunication, Majoring Fashion Design KVB Institute College Sydney, Australia (1999-2002)
  • Completed Grand Diploma of French Cuisine & Pattiseire Le Cordon Bleu Sydney, Australia (September 2002-April 2004)


Acara Televisi.

  • Kuis Rejeki Ramadhan Sasa (Trans 7)
  • Selebrita Siang (Trans 7)
  • Selamat Pagi (Trans 7)
  • Cooking in Paradise (Trans 7)
  • Sendok Garpu (Jak TV)
  • Sisi kota (TVN)
  • Dunia Laki-laki (TVN)
  • MasterChef Indonesia (RCTI)
  • MasterClass (RCTI)
  • JKT48 School


Acara Iklan.

  • La Rasa
  • Tepung Bumbu Sasa


Demikianlah artikel tentang chef terbaik dan terseksi di Indonesia.

Chef Seksi Karen Carlotta


Profesi chef semakin populer di seluruh dunia seiring dengan bertambahnya jumlah rumah makan atau restoran di seluruh dunia. Semua orang memerlukan makan. Sudah barang tentu, profesi chef atau dalam bahasa Indonesia orang menyebutnya koki menjadi salah satu profesi yang tidak akan pernah laknat di makan waktu. Profesi menjadi chef akan tetap abadi selama semua orang membutuhkan makanan. Akan tetapi paradigma masyarakat yang mengatakan bahwa yang dapat menjadi koki adalah seorang lelaki perlu diubah. Karena di zaman serba canggih sekarang, posisi chef sudah diisi oleh perempuan. Bahkan sudah banyak chef wanita yang terkenal. Setelah kami memaparkan tentang chef-chef selebriti berpenampilan seksi di dunia, kami akan sajikan chef-chef tercantik di Indonesia. Karena Indonesia sendiri merupakan gudangnya wanita-wanita cantik yang pandai memasak. Dalam berbagai acara Televisi memang kini mulai marak acara memasak. Karena dalam memasak, selain makanan yang perlu disorot, juga siapa dibalik panggangannya. Ini lah kami refrensikan untuk anda, chef-chef asal Indonesia yang paling cantik dan terbaik. Berikut kami paparkan untuk anda

Lahir di Jakarta1 Agustus 1982; umur 31 tahun) adalah modelkoki dan selebritis Indonesia. Dia ikut beberapa kompetisi seperti Wedding Cake Competition Food Hotel Asia 2006, dapat medali perak. Di Swiss Hotel ditunjuk untuk ikut kompetisi Californian Raisins Competition, juara kedua.
Setelah lulus dari Sekolah Pastry di Singapura, dia menjadi penikmat kuliner di Indonesia
  • Royko
  • Klop



Karen Carlotta dapat kita masukkan juga sebagai koki terbaik di Indonesia. 

Summary Info Chef Seksi Farah Quinn



Berikut adalah sedikit ringkasan mengenai selebriti chef yang berpenampilan seksi Farah Quinn. Jika anda ingin mengetahui lebih dalam tentang Farah Quinn dan beserta foto seksi nya silahkan baca artikel Si Seksi Ala Chef Farah Quinn

“Lahir di Bandung, 8 April 1980; umur 34 tahun adalah koki dan selebritis Indonesia. Masa kecilnya di Sumatera kerap ia habiskan untuk membantu sang ibu di dapur. Ia mulai dikenal luas setelah memandu acara kuliner Ala Chef diTransTV. Farah Quinn mendapatkan penghargaan Panasonic Gobel Awards 2013 sebagai Presenter Hobi dan Gaya Hidup Favorit. Farah Farhanah Quinn atau yang lebih akrab dipanggil Farah Quinn lahir di Bandung, 8 April 1980

Masa kecilnya di Sumatera kerap ia habiskan untuk membantu sang ibu di dapur. Lepas SMA, Farah melanjutkan kuliah di jurusan finance di Indiana University Of Pennsylvania, Amerika Serikat. Jurusan yang sebenarnya tak ingin ia masuki, ia lebih suka mempelajari resep masakan ketimbang belajar ekonomi. Tapi saat itu, wanita berkulit kecokelatan seksi ini yakin, keinginannya pasti akan ditentang oleh sang ayah. Karena itulah Farah memutuskan untuk mengambil jurusan tersebut. Farah mengakui bahwa dirinya bukanlah tipikal pekerja kantoran. Karena itulah Farah memulai karirnya di "Lydia's Pittsburgh", sebuah restoran Italia terkenal di Pittsburgh, Pennsylvania. Ia juga melanjutkan pendidikannya di Pittsburgh Culinary Institute dan mengambil keahlian khusus dalam bidang pastry atau kue-kue”